#BERTEMAN : Berhenti, Tengok Kiri Kanan, Pastikan Aman, Baru Jalan

Masih ingat kejadian beberapa waktu silam? Tepat berlokasi di perlintasan sebidang Stasiun Magetan (kerap disebut Stasiun Barat sebelum adanya perubahan), telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan beberapa orang terluka dan meninggal dunia. Hari Senin, tanggal 19 Mei 2025 menjadi waktu yang tak akan dilupa.

Perlintasan kereta api sebidang dapat dimaknai secara sederhana sebagai titik pertemuan antara jalan raya dan rel kereta api yang berada pada ketinggian yang sama. Sesaat setelah peristiwa terjadi, jajaran rel yang menjadi saksi, terasa lebih panas dari biasanya. Suasana mencekam hadir, lengkap dengan beragam rasa getir. Seluruh situasi dan segala rasa bercampur menjadi satu seketika.

Stasiun Magetan merupakan salah satu stasiun dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII (DAOP VII) Madiun. Palang pintu kereta api yang berada tak jauh di sisi sebelah barat Stasiun Magetan itu, tepat berlokasi di Kelurahan Mangge, Barat, Magetan. Kejadian pilu yang melibatkan kereta api (KA) Malioboro Ekspres dengan beberapa pengendara motor tersebut menjadi peristiwa yang menyisakan duka dan akan selalu diingat serta membawa hikmah bagi semua pihak.

Terlepas dari lakalantas (kecelakaan lalu lintas) yang mengerikan itu, kini semua pihak mulai berbenah. Baik dari pihak KAI (Kereta Api Indonesia), maupun dari warga. Tagar atau hashtag (#) digunakan sebagai salah satu wujud upaya pencegahan kejadian serupa terulang kembali. #BERTEMAN merupakan singkatan dari “Berhenti, Tengok Kiri Kanan, Pastikan Aman, Baru Jalan”

Spanduk yang bertuliskan imbauan kepada seluruh pengendara ini menjadi ajakan bagi semua lapisan masyarakat yang kerap melintas. Peletakan spanduk yang mudah dibaca membuat masyarakat akan dapat mudah menangkap pesan yang disampaikan. Terlepas dari kesalahan siapa saat kejadian lakalantas, beragam usaha tentu akan dicoba sebagai langkah penjagaan dan pencegahan.

#BERTEMAN, kini menjadi salah satu upaya semua pihak, utamanya PT KAI untuk menjadikan perlintasan sebidang lebih aman dan menjadi teman dalam perjalanan. “Berhenti, Tengok Kiri Kanan, Pastikan Aman, Baru Jalan” akan menjadi efektif bila semua pihak dan lapisan masyarakat turut menerapkan. Imbauan yang ditulis dengan hashtag atau tagar kekinian tersebut tak hanya ditujukan untuk warga sekitar. Namun, juga untuk mengajak semua pihak dengan jangkauan terluasnya. Tidak hanya seruan dalam spanduk, tapi juga ajakan kebaikan untuk saling menjaga keselamatan.