Demam Lari Melanda Kota Madiun, dari Hobi Sehat hingga Gaya Hidup Baru

Selintas Media- Kota Madiun tengah dilanda demam baru. Bukan soal tren kuliner atau wisata, melainkan running fever alias gaya hidup berlari. Setiap pagi dan sore, berbagai sudut kota seperti Taman Bantaran hingga Stadion Wilis ramai dipenuhi pelari, mulai dari yang sekadar jogging santai hingga mereka yang serius menargetkan finish di ajang fun run maupun marathon lokal.

Salah satu pelari sekaligus anggota komunitas lari ORC dan gym trainer, Bagas, mengaku olahraga lari sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya. “Aku sudah lama menekuni lari dan sampai sekarang tetap jadi aktivitas yang aku gemari. Bagiku olahraga adalah bentuk investasi luar biasa untuk kesehatan di masa tua,” ungkapnya.

Fenomena meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga lari juga terlihat dari maraknya event fun run dan charity run di berbagai titik kota. Bahkan, beberapa kafe dan pusat kebugaran kini turut meramaikan tren ini dengan menggelar running challenge berhadiah untuk menarik pelanggan.

Galan Putra, seorang Enthusias Runner, juga menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidupnya. “Lari itu cara saya mengekspresikan diri dan membentuk kebiasaan sehat serta positif. Dulu banyak yang lari hanya menjelang lomba, tapi sekarang sudah jadi rutinitas harian. Lari itu simpel, gak butuh alat mahal, tapi efeknya luar biasa buat kebugaran dan mood,” jelasnya, Rabu (29/10), kemarin.

Tak sekadar menyehatkan, tren ini juga membentuk ekosistem sosial baru. Komunitas pelari di Madiun aktif mengadakan running meet-up setiap akhir pekan, berbagi tips pola makan, hingga menggelar lari amal untuk menggalang donasi.

Pemerintah Kota Madiun turut mendukung antusiasme ini dengan mempercantik jalur pedestrian dan taman kota agar lebih ramah bagi pelari. Langkah tersebut diharapkan mampu menjaga semangat masyarakat sekaligus menjadikan olahraga lari sebagai ikon gaya hidup sehat khas Kota Madiun. (sas/selintasmedia)